Senin, 16 September 2013

Bagian I : Statistika Deskriptif I (Skala Pengukuran)

SKALA PENGUKURAN

Dalam penyusunan instrumen, peneliti harus mengetahui dan paham tentang jenis skala dalam pengukuran yang digunakan dan tipe-tipe skala pengukuran agar instrumen bisa mengukur sesuai apa yang hendak diukur dan bisa dipercaya serta reliabel (konsisten) terhadap permasalahan instrumen penelitian (Riduwan, 2005, 31)

Dua tipe skala pengukuran menurut gejala sosial yang diukur, yaitu:
1.      Skala pengukuran untuk mengukur prilaku susila dan kepribadian. Termasuk tipe ini adalah:
a.       Skala sikap
b.      Skala moral
c.       Tes karakter
d.      Skala partisipasi sosial
2.      Skala pengukuran untuk mengukur berbagai aspek budaya lain dan lingkungan sosial. Termasuk tipe ini adalah:
a.       Skala mengukur status sosial ekonomi
b.      Lembaga – lembaga swadaya masyarakat (sosial)
c.       Kemasyarakatan
d.      Kondisi rumah tangga

Dalam statistika, ada 4 macam skala pengukuran data, yaitu :
1.      Ukuran Nominal
Ukuran nominal, adalah ukuran yang paling sederhana, dimana angka yang diberikan kepada objek mempunyai arti sebagai label saja, dan tidak menunjukkan tingkatan apa – apa.
2.      Ukuran Ordinal
Ukuran ordinal adalah angka yang diberikan mengandung pengertian tingkatan. Ukuran nominal digunakan untuk mengurutkan objek dari yang terendah ke yang tertinggi atau sebaliknya.
3.      Ukuran Interval
Ukuran interval adalah mengurutkan orang atau objek berdasarkan suatu atribut. Selain itu, juga memberikan informasi tentang interval antara satu orang atau objek dengan orang atau objek lainnya. Interval atau jarak yang sama pada skala interval dipandang sebagai mewakili interval atau jarak yang sama pula pada objek yang diukur.
4.      Ukuran Rasio
Ukuran rasio adalah ukuran yang mencakup semua ukuran sebelumnya ditambah dengan satu sifat lain, yaitu ukuran ini memberikan keterangan tentang nilai absolut dari objek yang diukur. Ukuran rasio mempunyai titik nol, karena itu interval jarak tidak dinyatakan dengan beda angka rata-rata satu kelompok dibandingkan dengan titik nol. Karena ada titik nol tersebut, maka ukuran rasio dapat dibuat perkalian ataupun pembagian. Angka pada skala rasio menunjukkan nilai sebenarnya dari objek yang diukur.

Bentuk-bentuk skala sikap yang perlu diketahui dalam melakukan penelitian. Berbagai skala sikap yang sering digunakan ada 5 macam, yaitu:
1.      Skala Likert
Skala likert adalah skala yang dapat dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang mengenai suatu gejala atau fenomena pendidikan. Dalam skala likert terdapat dua bentuk pernyataan yaitu pernyataan positif yang berfungsi untuk mengukur sikap positif, dan pernyataan negatif yang berfungsi untuk mengukur sikap negatif objek sikap.
Skala likert di gunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan resepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena social. Dengan menggunakan Skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi dimensi, dimensi dijabarkan menjadi indikator-indikator yang dapat diukur. Indikator-indikator yang terukur ini dapat dijadikan titik tolak untuk membuat item instrumen yang berupa pertanyaan atau pernyataan. Dalam penelitian, fenomena social ini telah di tetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya di sebut sebagai variable penelitian.
Contoh skala likert:
Preferensi
1. Sangat setuju
2. Setuju
3. Ragu – ragu
4. Tidak setuju
5. Sangat tidak setuju
Preferensi
1. Setuju
2. Sering 
3. Kadang – kadang
4. Hampir tidak pernah
5. Tidak pernah

Preferensi
1. Sangat positif
2. Positif
3. Netral
4. Negatif
5. Sangat negatif

Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban tersebut diberi nilai skor, Misalnya : sangat setuju / setuju / sangat positif diberi skor 5, selanjutnya setuju / sering / positif diberi skor 4 dan seterusnya.
Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan, baik bersifat favorable (positif) bersifat bersifat unfavorable (negatif).

Jawaban setiap item instrumen yang mengunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang berupa kata-kata antara lain:
a. Sangat Setuju   b. Setuju  c. Ragu-ragu   d. Tidak Setuju   e. Sangat Tidak Setuju.
a. Sangat Baik     b. Baik     c. Ragu-ragu   d. Tidak Baik      e. Sangat Tidak Baik.

Sistem penilaian dalam skala Likert adalah sebagai berikut:
Item Favorable:                                             Item Unfavorable: 
sangat setuju / baik (5)                                     sangat setuju/ baik (1)
setuju / baik (4)                                                setuju/ baik (2)
ragu-ragu (3)                                                    ragu-ragu (3)
tidak setuju / baik (2)                                       tidak setuju/ baik (4)
sangat tidak setuju / baik (1)                            sangat tidak setuju/ baik (5)

2.      Skala Guttman
Skala guttman yaitu skala yang menginginkan tipr jawaban tegas, seperti jawaban benar - salah, iya - tidak, pernah - tidak pernah, positif - negatif, tinggi - rendah, baik - buruk, dan seterusnya. Pada skala guttman dapat dibuat dalam nbentuk pilihan ganda maupun daftar checklist. untuk jawaban positi seperti bener, iya, tinggi, baik, dan semacamnya diberikan skor 1, sedangkan untuk awaban negatif seperti salah, tidak dan semacamnya diberi skor 0. Penelitian menggunakan skala guttman dilakukan bila ingin mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan. 
     
Contoh skala guttman :
1.      Apakah anda setuju dengan kebijakan perusahaan menaikkan harga jual?
 a.       Setuju                b. Tidak  Setuju

3.      Skala Diferensial Semantik
Skala Diferensial yaitu skala untuk mengukur sikap, tetapi bentuknya bukan pilihan ganda maupun checklist, tetapi tersusun dalam satu garis konyinum dimana jawaban yag sangat positif terletak dibagian kanan garis, dan jawaban yang sangat negatif terletak dibagian kiri garis, atau sebaliknya.
Data yang diperoleh melalui pengukuran dengan skala semantik diferensial adalah data interval. skala bentuk ini biasanya digunakan untuk mengukur sikap atau karkteristik tertentu yang dimiliki seseorang. berikut contoh penggunaan skala semantik diferensial mengenai gaya kepemimpinan kepala sekolah.

Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah

           

Responden yang memberi penilaian angka 7, berarti persepsi terhadap gaya kepemimpinan kepala sekolah adalah sangat positif, sedangkan responden yang memberikan penilaian angka 1 persepsi kepemimpinan kepala sekolah adalah sangat negatif.

4.      Rating Scale
Dalam rating scale, data yang diperoleh adalah data kuantitatif (angka) yang kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif. Seperti halnya skala lainnya, dalam rating scale responden akan memilih salah satu jawaban kuantitatif yang telah disediakan.
Rating scale lebih fleksibel, tidak saja untuk mengukur sikap tetapi dapat juga digunakan untuk mengukur persepsi responden terhadap fenomena lingkungan, seperti skala untuk mengukur status sosial, ekonomi, pengetahuan, kemampuan, dan lain - lain. Dalam rating scale, yang paling penting adalah jawaban angka 3, tetapi angka 3 oleh orang tertentu belum tentu sama dengan angka 3 bagi orang lain yang juga memiiliki jawaban angka 3.

Contoh:
1.      Apakah saudara setuju atau tidak setuju memperluas program ini ke daerah lainnya di Indonesia? (Centang salah satu)
(a)  Sangat setuju
(b)  Setuju
(c)  Cukup setuju
(d)  Kurang setuju
(e)  Sangat kurang setuju

2.     Bila di desa ini dibangun fasilitas umum menurut saudara apa yang penting. (Centang salah satu dari setiap butir berikut)


No
Program
Kurang penting

  
Sangat penting
1
2
3
4
5
6
7
1
Sanitasi







2
Listrik







3
Jala







4
Sekolah







5
Puskermas










Dalam kasus perbedaan tertentu, gunakan skala penomoran mulai dari 0 atau 1 untuk beberapa penomoran, perhatikan contoh 2 di atas, ada 5 (lima) pilihan berseri (series) ingin mengungkapkan sikap; boleh juga dengan 4 (empat) pilihan berseri, yaitu: Sangat bagus, Bagus, Cukup, Kurang. Kadang kala ada juga sampai 10 (sepuluh) pilihan berseri, cuma akan kesulitan dalam hal memaknai angka-angka tersebut. Pada umumnya banyak dipakai 5 (lima) atau 4 (empat) pilihan berseri.
Hal lain yang diperhatikan, apakah butir kuesioner memakai pilihan genap (4) atau ganjil (5). Kalau pilihan ganjil berarti  ada pilihan posisi netral (tengah) untuk responden, dan berbeda pada pilihan genap, responden dipaksa memilih salah satu sisi (arah pilihan posisitf atau negatif). Di bawah ini diberi beberapa contoh kategori tingkatan respon.

1)   Kategori pilihan genap
Sangat puas                                                Semua tidak dibantu
Puas                                                Ada sedikit bantuan
Kurang puas                                   Ada cukup bantuan
Sangat tidak puas puas                   Sangat membantu

2)   Kategori pilihan ganjil
Sangat tidak suka                           Sangat tidak setuju
Umumnya tidak suka                     Beberapa tidak setuju
Tidak tentu                                     Tidak jelas
Umumnya suka                               Beberapa setuju
Sangat suka                                                Sangat setuju
Lima kategori pilihan lebih lengkap, daripada empat kategori. Perlu diperhatikan keseimbangan pilihan antara positif dan negatif.



4.      Rating Scale
5.   Skala Thurstone
Dalam rating scale, data yang diperoleh adalah data kuantitatif (angka) yang kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif. Seperti halnya skala lainnya, dalam rating scale responden akan memilih salah satu jawaban kuantitatif yang telah disediakan.
  
            Skla thurstone adalah skala yang disusun dengan memilih butir yang berbentuk skala 
inerval. Setiap butir memiliki kunci skor dan jika diurut, kunci skor menghasilkan nilai  yang
berjarak sama. 
Adapun contoh skala penilaian model thurstone adalah seperti gambar dibawah ini :
 








Nilai 1 pada skala diatas menyatakan sangat tidak relevan, sedangkan nilai 11 menyatakan sangat releva.


Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar